Belajar lagi..

Belajar dari yang dasar karena memang itulah yang paling penting dalam membangun sebuah pondasi keilmuan. Tanpa adanya pondasi yang kuat dijamin ke depannya Anda akan kewalahan.

Intermezzo

Protokol router ada dua jenis. Pertama adalah statik routing dan yang kedua adalah dinamik routing. Namun pada artikel kali ini kita akan membahas statik routing terlebih dahulu.

Prinsip kerja statik routing adalah pengalamatan paket berdasarkan jalur yang sudah ditentukan secara manual oleh teknisi jaringan (bahasa kerennya: Network Engineer; NE). Jalur ini bersifat statik sehingga apabila terjadi network failure, maka jalur data tidak diarahkan ke jalur alternatif sampai ada perbaikan pada statik routing tersebut. Network dalam skala kecil memang cocok dengan konsep routing jenis ini karena mudah dikonfigurasi dan dipelihara serta tidak terlalu memerlukan pengaturan yang njelimet.

Saya sudah buat sebuah topologi dasar yang nanti akan coba kita kembangkan menjadi kompleks.

ScreenShot300

Nah, kita punya topologi seperti gambar di atas. Ada dua buah router. ISP artinya provider internet dan JKT artinya Head Office atau kantor pusat. Dengan asumsi bahwa kita punya akses ke router ISP (padahal ngga mungkin), kita akan coba me-routing-kan paket dari interface loopback0 pada router ISP ke interface loopback0 router JKT. Lho, kok ada interface lo0: loopback0? iya, betul. Interface loopback sangat diperlukan pada sebuah router untuk mengetes fungsi routing sebelum benar-benar diaplikasikan pada network sesungguhnya. Fungsi lain yang tidak kalah penting bahwa loopback interface banyak dipakai oleh NE untuk keperluan troubleshooting.

Letak dari loopback interface adalah di belakang router. Itu artinya dia dapat dianalogikan sebuah komputer atau devais yang berbeda jaringan dengan interface router tersebut. Subnet mask loopback interface adalah /32.

Off to the topic.

Langsung menuju console router ISP:

Tasknya adalah ganti hostname, berikan IP Address pada setiap interface, kemudian buat statik route ke router JKT.

Task pertama sudah dijelaskan pada artikel di sini. Task kedua caranya sbb;

Pemberian IP address pada interface e0/0 router ISP.

ISP#conf t
ISP(config)#int e0/0
ISP(config-if)#ip add
ISP(config-if)#ip address 192.168.10.1 255.255.255.0
ISP(config-if)#no sh

Pemberian IP address pada interface lo0 router ISP.

ISP(config)#int lo0
ISP(config-if)#ip add
ISP(config-if)#ip address 1.1.1.1 255.255.255.255

Kemudian kita cek hasilnya.

ISP#sh ip int br | e una
Interface                  IP-Address      OK? Method Status                Protocol
Ethernet0/0                192.168.10.1    YES manual up                    up
Loopback0                  1.1.1.1         YES manual up

Dari keterangan di atas dapat diartikan bahwa protokol layer satu dan layer dua sudah UP.

Lakukan task yang sama pada router JKT (tentunya dengan konfigurasi sesuai gambar).

Setelah melakukan konfigurasi dengan benar, sekarang waktunya untuk tes konektifitas secara langsung. Lakukan PING dari e0/0 router ISP ke  e0/0 pada router JKT begitupun sebaliknya serta pastikan hasilnya OK.

Contoh jika PING sukses dari router ISP.

ScreenShot301

Apabila PING direct interface sudah berhasil, maka selajutnya coba lakukan PING ke loopback0 router JKT. Bagaimana hasilnya?

ScreenShot302

Dijamin pasti gagal. Kenapa? karena belum terbentuk jalur paket ke network tersebut. Oleh karena itu kita perlu membuat path. Dalam contoh ini kita menggunakan statik routing.

Rumus statik routing: ip route IP_tujuan subnet_tujuan next_hop_interface/exit_interface

Lakukan perintah di atas pada Global configuration mode router Cisco.

Jika mengikuti format command tersebut, maka perintah yang harus ditaruh pada router ISP adalah sbb;

ScreenShot303

Kemudian kita coba ping ke loopback0 interface pada router JKT.

ScreenShot304

Voila! PING success. Itu artinya kita sudah berhasil mengkonfigurasikan statik routing ke network 2.2.2.2 melalui 192.168.10.2.

Lihat routing table pada router ISP dengan perintah show ip route.

ScreenShot305

Ket:

S: routing statik, [1/0] = 1 (Administrative Distance (AD): sebuah metode kalkulasi jarak secara administratif pada routing protokol), 0 (Metric, plz see Google). Dua teknologi ini (AD dan Metric) menentukan jalur atau rute terbaik pengalamatan sebuah paket.

Directly connected: Terhubung langsung dengan interface router. Contoh pada routing table di atas bahwa Eth0/0 terhubung langsung dengan NA 192.168.10.0/24

Lakukan penerapan static routing yang sama pada router JKT.

See you on the next tutorial.