Artikel ini adalah kelanjutan dari artikel di mari.

Gue sudah mengembangkan topologi jaringan yang sebelumnya menjadi seperti yang di bawah ini.

ScreenShot328

Gue menambahkan router SMG dan BDG beserta konfigurasi interface-nya. Silahkan Anda buat topologi seperti gambar di atas dan lakukan konfigurasi interface.

Kemudian kita akan coba meroutingkan paket dari semua loopback interface sehingga nantinya dapat saling berkomunikasi. Pertama kita akan gunakan protokol routing dinamis, RIPv1.

Perlu diketahui bahwa routing protokol dinamis bersifat convergence yang artinya memiliki kemampuan adaptasi secara otomatis routing table terhadap perubahan jaringan. Jadi apabila pada salah satu path terjadi network down/failure, maka secara otomatis routing table melakukan update dan mencarikan jalan alternatif untuk paket tersebut.

Karakteristik protokol RIPv1 secara detail dapat Anda baca di Wikipedia. Gue hanya mencoba untuk menganalisa protokol tersebut berdasarkan praktek yang akan kita lakukan nanti.

Persyaratan dasar mengkonfigurasi routing protokol dinamis adalah memasukkan semua NA yang terhubung langsung dengan interface router ke dalam routing table.

Sebagai contoh kita akan mengkonfigurasi RIPv1 pada router SMG. NA apa saja yang harus dimasukkan? jawabannya adalah network 192.168.40.0, 192.168.50.0 dan 5.5.5.5 (ingat bahwa lo0 pada setiap router adalah network yang berbeda).

ScreenShot330

Nah kemudian masuk ke console router SMG untuk mengkonfigurasi RIPv1.

ScreenShot331

Agar dapat menggunakan routing protokol RIPv1 maka Anda tidak perlu mengetikkan perintah version 2.

Lihat hasilnya dengan perintah show ip route.

ScreenShot332

Belum ada status routing RIP pada routing table karena belum ada router tetangga yang menggunakan routing protokol. Oleh karena itu lakukan hal yang sama pada semua router. Masukkan NA pada setiap routing table router.

Jika sudah selesai maka seharusnya routing table router SMG akan menjadi seperti berikut.

ScreenShot335

Keterangan:

R: Routing RIP

C: Directly connected (interface yang terhubung langsung dengan router)

Dapat dilihat pada routing table bahwa NA 1.1.1.1/32 diidentifikasikan dengan NA 1.0.0.0/8, kemudian NA 3.3.3.3 diidentifikasikan dengan NA 3.0.0.0/8 yang artinya routing protokol RIP yang digunakan meng-classful-kan NA yang ada (Kelas A, 1-126/255.0.0.0). Itulah karakteristik routing protokol RIP v1. Jika masih penasaran mari kita coba tambahkan loopback interface pada router SMG seperti pada gambar di bawah.

ScreenShot341

Jangan lupa masukkan NA loopback tersebut ke dalam routing table router SMG.

Lihat show ip route pada router ISP.

ScreenShot343

Kita bisa lihat bahwa NA loopback1 128.5.5.5/32 di-classful-kan menjadi 128.5.0.0/16 (Kelas B, 128-191/255.255.0.0 dan NA loopback 2 192.5.5.5/32 di-classful-kan menjadi 192.5.5.0/24 (Kelas C, 192-223/255.255.255.0).

Perhatikan pada NA 4.0.0.0/8 terdapat dua jalur pengalamatan paket yaitu via 192.168.20.2 dan via 192.168.40.2. Itu artinya apabila ada paket yang diarahkan atau menuju 4.4.4.4 maka akan dibagi workloadnya dan apabila salah satu network bermasalah maka paket akan dirutekan ke jalur alternatif.

Sekian mengenai routing protokol RIPv1. Jika ada yang kurang jelas silahkan tulis komentar atau cari sendiri menggunakan opah Google.