Setelah sebelumnya kita telah belajar routing protokol RIP yang berbasis distance vector, selanjutnya kita akan belajar routing protokol jenis link state, yaitu OSPF. Protokol jenis ini lebih pintar dan menguasai topologi network secara keseluruhan. Tidak seperti protokol distance vector yang disebut sebagai routing by rumour, OSPF biasa disebut sebagai protokol network view sehingga penentuan best path routing ditentukan setelah router mendapatkan topologi network secara keseluruhan dan mengetahui bandwidth terbaik.

Protokol OSPF merupakan routing protocol yang open source. Sesuai dari kepanjangannya, yaitu Open Shortest Path First. Oleh karena itu protokol ini dapat digunakan oleh berbagai macam merk dan jenis router. Selain itu protokol ini juga terus mengalami perkembangan karena sifat open source tersebut sehingga mendapat banyak dukungan dari berbagai developer.

That’s enough for intermezzo. Let’s back to the Lab.

Kita masih menggunakan topologi bekas konfigurasi yang lalu.

ScreenShot434

Lakukan konfigurasi routing OSPF dengan cara sbb;

router OSPF <process_id>

*process_id yang digunakan harus sama nilainya dengan process_id router yang ingin dihubungkan

Kemudian pada saat memasukkan network menggunakan format sbb;

network <network_addr> <wildcard_subnet_mask> area <area_id>

Contoh: kita inging memasukkan network 172.16.10.1/24 pada routing OSPF, maka network yang harus diketik adalah:

network (bisa disingkat net) 172.16.10.1 0.0.0.255 area 0

Darimana nilai 0.0.0.255? inilah yang disebut wildcard subnet mask atau mudahnya disebut nilai kebalikan dari subnet mask. Rumus mudahnya dapat dibuat seperti ini.

wildcard subnet: 255.255.255.255 – subnet_mask

Dari contoh di atas dapat diketahui bahwa nilai CIDR /24 = 255.255.255.0 memiliki wildcard subnet mask:

255.255.255.255 – 255.255.255.0 = 0.0.0.255

Sudah paham, kan? 🙂

Lalu poin penting lainnya adalah nilai area id pada setiap router yang ingin dihubungkan harus sama. Jika tidak maka antar router tidak dapat berbagi informasi routing table. Namun beda kasus jika router tersebut termasuk ke dalam Area Border Router (ABR). Lihat contoh ABR pada konfigurasi router ISP di bawah.

Konfigurasi router SMG

SMG#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
SMG(config)#router ospf 100
SMG(config-router)#net 192.168.40.0 0.0.0.255 area 0
SMG(config-router)#net 192.168.50.0 0.0.0.255 area 0
SMG(config-router)#net 5.5.5.5 0.0.0.0 area 0
SMG(config-router)#net 128.5.5.5 0.0.0.0 area 0
SMG(config-router)#net 192.5.5.5 0.0.0.0 area 0
SMG(config-router)#end

Konfigurasi router YYK

YYK#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
YYK(config)#router ospf 100
YYK(config-router)#net 192.168.30.0 0.0.0.255 area 0
YYK(config-router)#net 192.168.50.0 0.0.0.255 area 0
YYK(config-router)#net 4.4.4.4 0.0.0.0 area 0
YYK(config-router)#end

Lalu akan muncul notifikasi yang menyatakan bahwa protokol ospf antara router SMG dan YYK.

*Mar  1 00:09:38.335: %OSPF-5-ADJCHG: Process 100, Nbr 192.5.5.5 on Ethernet0/1 from LOADING to FULL, Loading Done

Lakukan konfigurasi yang sama pada router SBY.

Khusus untuk router ISP ada konfigurasi yang berbeda karena router ini menghubungkan dua area id yang berbeda (area 0 dan area 1). Inilah yang disebut ABR (area border router) yang artinya router yang mengubungkan antara dua area id yang berbeda atau biasanya digunakan oleh router yang terhubung dengan backbone network (area 0). Oleh karena itu interface yang menghubungkan kedua router tersebut harus diberikan area id 1.

Konfigurasi router ISP

ISP#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
ISP(config)#router ospf 100
ISP(config-router)#net 192.168.40.0 0.0.0.255 area 0
ISP(config-router)#net 192.168.20.0 0.0.0.255 area 0
ISP(config-router)#net 192.168.10. 0.0.0.255 area 1
ISP(config-router)#net 1.1.1.1  0.0.0.0 area 0
ISP(config-router)#end

Perhatikan perintah yang ditebalkan. Karena router ISP merupakan Area Border Router maka interface yang menghubungkan (192.168.10.0) kedua area tersebut harus diberikan nilai area id yang sama dengan router tetangganya (router JKT).

Jika nilai area id 0 diberikan pada interface tersebut maka akan keluar error seperti di bawah ini.

*Mar  1 00:17:51.387: %OSPF-4-ERRRCV: Received invalid packet: mismatch area ID, from backbone area must be virtual-link but not found from 192.168.10.2, Ethernet0/0

Artinya terdapat perbedaan area id sehingga router ISP tidak dapat menerima dan saling bertukar informasi routing table.

Konfigurasi router JKT

JKT#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
JKT(config)#router ospf 100
JKT(config-router)#net 192.168.10.0 0.0.0.255 area 1
JKT(config-router)#net 192.168.60.0 0.0.0.255 area 1
JKT(config-router)#net 2.2.2.2 0.0.0.0 area 1
JKT(config-router)#end
JKT#

Lakukan konfigurasi router BDG dengan area id 1.

Nah, apabila sudah berhasil sekarang lihat informasi routing table pada router ISP.

ScreenShot435

O: Artinya menggunakan routing protokol OSPF

Lalu lihat informasi routing table pada router JKT.

ScreenShot438

O IA: Artinya menggunakan protokol OSPF dan Inter Area (menghubungkan antar dua area yang berbeda)

Langkah terakhir adalah melakukan tes konektifitas antar loopback interface masing-masing router.

Contoh hasil ping ke semua loopback interface melalui router ISP.

image

Jika sudah berhasil maka artinya Anda melakukan seluruh konfigurasi dengan benar dan Anda sudah dinyatakan mampu mengkonfigurasi routing protokol OSPF.

Selamat mencoba 🙂