Seberapa banyak aplikasi yang simultan kalian buka dalam satu hari di kantor? dua, tiga, atau hanya satu? yaitu buka Microsoft Word aja, hehe. Kasian amat kalo gitu. Pasti kerjaannya cuma ngetik & ngetik dan ngetik terus-terusan.

Kalo gue dalam sehari itu bisa buka rata-rata hampir sepuluh jenis aplikasi. Mulai dari buka aplikasi wajib macem Mozilla Firefox (buat browsing), Google Chrome (buat buka web WhatsApp; cuma bisa pake browser ini -_-‘), Yahoo Messenger & Google Hangout (buat chat sama client) sampai aplikasi tambahan seperti Excel, Word, Adobe Reader, Notepad++ (buat edit script), Command Prompt (buat tes koneksi), VNC (buat remote client), sampai Putty (buat akses terminal perangkat jaringan).

Berikut SS rata-rata penggunaan aplikasi gue setiap hari.

taskmgr_apps

Dua puluh tiga aplikasi bersamaan. W.O.W banget yah. Dan berikut rata-rata pemakaian RAM yang ngabisin hampir setengah RAM gue.taskmgr_summ

4 GB setengah RAM? berartiย  RAM gue adalah 8 GB. Iya benar RAM gue adalah 8 GB, lebih tepatnya 2 x 4 GB dual-channel aktif. Dengan jumlah RAM sebanyak ini dan didukung dengan jenis penyimpanan yang super cepat (baca: pakai SSD) membuat performa laptop gue jauh lebih responsif meskipun membuka banyak aplikasi sekaligus. Lihat saja sekarang skor WEI nya udah jauh meningkat bahkan untuk kategori penyimpanan data dapet skor maksimal 7.9!!

WEI ResultBagaimana mungkin ini terjadi? jawabannya ada dua;

1. Pakai RAM SODIMM 2 x 4 GB Team Dark PC 10600

2. Pakai SSD Crucial 128 GB 2.5″

Sekarang eranya SSD, teknologi NAND flash super cepat tanpa ada perangkat yang bergerak secara mekanik. Beda dengan HDD yang masih memanfaatkan platter sebagai tempat baca tulis data. Kelemahan ini membuat opsi pengunaan HDD bukan sebagai tempat bersemayamnya sistem operasi melainkan sebagai secondary disk. Dengan SSD segalanya menjadi lebih cepat, bayangkan booting windows yang semula bisa menghabiskan waktu hampir semenit, sekarang dengan SSD kita hanya perlu kurang dari 10 detik. Belum lagi akses baca dan tulis data yang dua tiga kali lipat lebih cepat daripada menggunakan HDD konvensional. Keuntungan juga dapat dirasakan pada saat melakukan rendering gambar atau video prosesnya bakal jauh lebih cepat.

Memang sih dari sisi harga lumayan signifikan perbedaannya, bahkan untuk ukuran yang terbilang nggak cukup besar, katakanlah 128 GB, harga yang ditawarkan masih termasuk mahal, sekitar 100$. Tapi balik lagi kalo memang ingin mencari performa tinggi, SSD adalah salah satu perangkat yang patut dipilih.

Kelas performa SSD memang terbagi jadi beberapa bagian, lebih tepatnya konsepnya seperti ini. Semakin besar kapasitas SSD maka semakin cepat kemampuan baca tulisnya. SSD dengan kapasitas 60 GB memiliki kemampuan baca sekitar 250 MB/s dan tulis 120 MB/s. Bandingkan dengan SSD dengan kapasitas 128 GB yang memiliki kemampuan baca 550 MB dan tulis 200 MB/s. Dari situ asumsi bijak yang bisa kita ambil adalah sesuaikan kemampuan sesuai budget yang ada. Bisa juga dengan mengakali khusus untuk OS ditempatkan pada SSD sedangkan untuk peyimpanan data bisa menggunakan HDD.

SSD yang bagus memiliki banyak fitur yang bagus pula, di antaranya adalah TRIM. Kemampuan self detect apabila ada kerusakan data pada SSD dapat segerai diketahui dan juga dibetulkan oleh dirinya sendiri. Selain itu teknologi penggunaan nanochip NAND yang kecil juga dapat menguntungkan dari sisi efektifitas penggunaan daya. Oleh karena itu referensi datasheet adalah hal yang wajib kalian perhatikan.

Ada banyak merk SSD yang beredar di pasaran. Hampir setiap vendor besar punya produk SSD, bahkan perusahaan sekaliber SAMSUNG yang fokus ke dunia gadget dan telekomunikasi pun memliki produk SSD nya yang diberi nama Samsung SSD Evo. Eits, tapi jangan salah ada juga vendor-vendor ‘baru’ yang berani unjuk gigi dalam dunia teknologi SSD, contohnya adalah Kingfast. Kemampuan juga tidak kalah lho dengan produk besutan merek ternama lainnya. Nah, kebetulan gue kemarin ambil produk SSD asal amrik sono, Crucial namanya. Merek baru sih memang tapi gue udah baca reviewnya di beberapa website ternyata lumayan bagus dan harganya juga lumayan murah ketimbang yang lain. Gue beli Crucial 128 GB 2.5″ seharga 1 juta buat ganti HDD konvensional yang dah berumur plus lemot juga ๐Ÿ™

IMG_20150317_154511Sebenernya pada saat gue beli SSD ini ada dua tipe yang beredar, yaitu M500 dan MX100. Dua-duanya mengusung segmentasi pasar yang sama namun teknologi chip yang digunakan beda, MX100 lebih baru ketimbang rivalnya. So, pada akhirnya gue memilih yang tipe MX100.

Dari sisi kelengkapan SSD ini terdapat bracket spacer untuk 9mm. Karena SSD ini memiliki ketebalan hanya 7.5″ dan memang diperuntukan khusus untuk notebook/ultrabook. Langsung ke penampakan pada saat udah dipasang bareng dengan RAM 8 GB.

IMG_20150323_181746

Ok, sekarang kita fokus ke RAM terlebih dahulu. Sebelumnya kita udah bahas kenapa SSD bisa lebih cepat daripada HDD konvensional. Nah, sekarang jika hanya memanfaatkan SSD kita akan kerepotan jika membuka banyak aplikasi sekaligus. Laptop tidak akan dengan cepat merespon pindah antar aplikasi. Memang sih pada saat buka aplikasi pertama kali pasti cepat. Namun seiring bertambahnya jumlah aplikasi yang dibuka pasti berefek terhadap ‘memory swapping’ jika kapasitas RAM tidak diupgrade. Oleh karena itu jika mau migrasi teknologi ke SSD sebaiknya juga dibarengi dengan penambahan kapasitas RAM.

Teknologi RAM saat ini memang belum mengalami metamorfosis teknologi yang signifikan, hanya dari sisi kecepatan saja yang terus bertambah plus juga teknologi pelepas panas yang variatif. Eh, ada juga lho produk RAM yang ultra low voltage alias hemat energi. Cuma karena kemarin gw terbentur sama spek laptop yang cuma support sampai PC10600 dan kebetulan memang produk kelas ini lagi jarang banget dipasaran karena udah hampir punah ๐Ÿ™ Karena saat ini PC12800 adalah spek standar rata-rata perangkat motherboard keluaran terbaru. Gue ambil merk TEAM sebenernya acuan dari beli RAM desktop di rumah yang udah pake TEAM ELITE duluan. As long gue gunain sampai sekarang sih memang belum ada kerusakan. Di samping karena gue jarang gunain terus juga nggak gue overclock, makanya awet :p

Akhirnya gue putuskan beli TEAM ELITE PC 10600 SODIMM 2 x 4 Gb buat mengakomodir kecepatan dari SSD deh.

IMG_20150323_174750

Setelah kedua perangkat tersebut terpasang gue lakukan update BIOS untuk melakukan pengkinian hardware dan juga melakukan instalasi ulang OS.

Setelah berhasil menginstal ulang OS dan driver sekarang lah waktunya benchmarking.

Benchmarking pertama gue pake software Crystaldiskmark untuk mengukur kemampuan baca tulis Crucial SSD 128 GB. Berikut adalah SS nya.

AS SSD Crucial MX100 Result CrystalDiskMarkVery outstanding result! proses read hampir 500 MB/S dan write 200 MB/s membuat Crucial SSD memang layak disandingkan dengan SSD merek ternama lainnya.

Mari kita coba menggunakan software benchmarking lainnya: ATTO disk benchmark

AS SSD Crucial MX100 Result ATTO

Again! very outstanding result! bahkan lepas dari read untuk file 512 MB read time-nya sudah menyentuh 550 MB/s!! itu artinya hasil yang diperolah memang benar-benar cepat sekali. Tidak salah memang jika gue memilih SSD ini ๐Ÿ˜€

Ok, cukup untuk SSD. Sekarang balik ke benchmarking RAM TEAM ELITE 8 GB.

Sori karena keburu dah diinstal aplikasi macem-macem jadi benchmarking RAM jadi gagal untuk dilakukan. Kalaupun dilakukan pastilah hasilnya sudah tidak akurat. Kecuali mungkin dilakukan via BIOS atau software pre-Windows. Jadi gue hanya akan menampilkan spesifikasi RAM yang udah gue pasang.

cpuz_team_elite8GB

Timing yang terlihat adalah 9-9-9-24 artinya tidak terlalu ketat untuk ukuran standar RAM dengan processor Intel. Kalau untuk processor AMD memang kebanyakan menggunakan timing 7-7-7-24.

cpuz_team_elite8GB_spd

Dengan konfigurasi RAM maksimum 2 x 4 GB maka lengkap sudah senjata tempur untuk memulai era high multitasking.

Rendering gambar, video dan menjalankan VMware secara simultan? siapa takut!??