Selama beberapa dekade terakhir teknologi sistem telepon telah berkembang pesat. Mulai dari berpindahnya teknologi analog PBX ke IP PBX, dan juga PSTN ke IP based telephony (IP Phone). Meskipun memang teknologi warisan PSTN masih eksis di beberapa daerah, khususnya di perumahan dan daerah terpencil.

Beberapa keuntungan menggunakan IP based telephony dibanding PSTN antara lain:

  1. Reduksi biaya untuk beli appliance/hardware
    • Kalo dulu masih jamannya PSTN, kita perlu beli yang namanya PABX, atau tepatnya analog PABX. Ini semacam server-nya si telepon agar bisa berkomunikasi baik antar ekstension maupun keluar. Nggak lama keluar yang namanya Hybrid PBX yang katanya bisa support IP & analog phone. Produk ini nggak booming2 amat sih udah gitu ribet juga nyetting nya. Ada juga brikerbox, ini solusi yang sempet beken di skala menengah cuma ya harganya juga rata-rata lebih dari 30 jutaan. Intinya tetap harus beli hardware appliance sebagai IP PBX nya.
  2. Infrastruktur yang lebih sederhana
    • Berbeda dengan infrastruktur pada PSTN yang perlu tarikan kabel pada umumnya, teknologi IP PBX memungkinkan kita untuk menggunakan ethernet sebagai media komunikasi yang artinya kita nggak perlu repot investasi tambahan untuk infrastruktur.
  3. Komunikasi multi-platform
    • Kalau dulu kita cuma bisa melakukan panggilan ke sesama telepon PSTN, sekarang dengan IP PBX kita dapat melakukan panggilan dan terima baik dari PSTN maupun IP PBX dan bahkan aplikasi mobile juga sistem CTI (Computer Telephony Integrated) — softphone via aplikasi di komputer
  4. Kualitas suara yang jauh lebih baik
    • Kualitas suara yang lebih bagus karena IP PBX menggunakan infrastuktur E1 & SIP trunk (komunikasi suara via ethernet menggunakan protocol RTP)
  5. Kemudahan pengelolaan dan pengembangan sistem
    • PBX analog memiliki interface yang tidak umum dan cenderung sulit (cuma engineer mereka aja yang ngerti) dan bahkan untuk pengembangan sistem terbatas dengan kemampuan si hardware appliance

Era IP PBX memang sudah dimulai beberapa tahun lalu dan masih dipimpin oleh perusahaan besar seperti Cisco & Avaya. Cisco memiliki produk CUCM dan Avaya juga memiliki produk unified communication yang tidak kalah keren. Tapiii.. ya balik lagi.. harga yang mereka berikan juga kereen.. (baca: mahall!)

Lalu yang mana yang cocok buat Anda? Kalau budget-nya unlimited sih ya mending pake solusi enterprise dari dua vendor di atas tuh. Tapi kalo pengen cari alternatif bisa menggunakan beberapa vendor di bawah ini:

  1. Asterisk – platform yang sangat populer di komunitas open source. Sudah sejak lama menjadi #1 di bidang unified communication. Sayang versi GUI nya masih minim sehingga untuk provision sistemnya saja sudah sulit apalagi kalau nanti mau menambahkan fitur-fitur lanjutannya 🙁
  2. Elastix – Sama juga Elastix merupakan patform open source yang menggunakan engine Asterix. Bedanya hanya Elastix ada GUI dan fitur-fiturnya juga cukup banyak dan juga kompatibel dengan beberapa perangkat telepon populer
  3. FreePBX – Saingan terberat Asterisk di kalangan open source dengan gambar kodok sebagai logo perusahaan. Di awal pengembangannya hanya tersedia versi console, namun belakangan sudah dipaketkan dengan sistem operasi sehingga dapat diinstal dalam bentuk appliance
  4. 3CX – Kolaborasi dari pendahulu Trixbox & Elastix menjadikan 3CX sebagai salah satu platform unified communication yang mumpuni dengan paket lisensi yang menarik dan harga kelas UMKM. GUI yang interaktif sehingga orang awam pun dapat dengan mudah untuk melakukan instalasi dan pemeliharaan sehari-hari

Nah, dari beberapa solusi alternatif di atas yang cukup membuat Gue memutuskan untuk mencobanya adalah 3CX. Kenapa? Karena ya sudah jelas sejak pertama kali lihat demo videonya Gue udah kagum sama dashboard-nya yang intuitif dan fitur-fitur sekelas hotdesking yang belum tentu ada di solusi enterprise dari Cisco & Avaya.

3CX Logo

Well, kita lanjutkan aja postingan selanjutnya untuk membahas kesaktian dari produk ini.