Huhh.. beberapa minggu belakangan ini terasa malas sekali untuk mengupdate blog dengan pemikiran-pemikiran yang baru. Sesekali terhubung ke dunia maya eh justru malah asyik maen game di fesbuk . Belum lagi kesibukan mengurus berkas untuk wisuda, menghabiskan waktu bersendau gurau bersama sang pacar, terakhir lebih banyak istirahat daripada bekerja. “What the f**k!!. Gue harus berubah nih!!..”. Yah minimal dengan adanya postingan ini gue mampu buktikan kalo blog ini masih cukup terurus dengan segala kesibukan yang malanda diri gue.

Maen game, Coding, utak utik software, dsb tidak membutuhkan waktu yang hanya sebentar. Contoh dalam bermain game pasti kita tidak mengenal waktu alias lama maennya, tapi selalu merasa ga cukup waktu untuk dapat menyelesaikannya. Kondisi tersebut memaksa konsol/gadget game untuk bekerja secara terus menerus yang mana akan menghasilkan panas yang berlebihan. Lalu apa masalahnya? begini.. setiap konsol/gadget game memiliki yang namanya pelepas panas, entah itu bentuknya berupa aktif(fan)/Pasif(heatsink)/Cairan (radiator). Panas yang dihasilkan harus diredam dengan pelepas panas dan itu harus balance. Bagaimana jika tidak seimbang? dapat gue jamin peripheral yang bersangkutan dapat berkurang daya kerjanya bahkan bisa rusak.

Nah, kalo cara jadul biasanya kita memanfaatkan yang namanya kipas angin (kalo dulu gue punya konsol PS tuh gue deketin sama kipas angin deh biar adeh, hehehe…). Nah kalo sekarang banyak yang jual, istilah kerennya Cooler. Cooler pun banyak variasinya, ada yang namanya CPU cooler buat pendingin CPU, VGA cooler buat pendingin VGA dan HDD cooler buat pendingin harddisk. Ketiga cooler tersebut dapat ditemui pada komputer desktop. Sedangkan untuk notebook, terdapatlah yang namanya Notebook Cooler.

Terdapat beberapa merk dan tipe Notebook cooler di pasaran, yang jadi perbedaan diantara harga-harganya ialah sbb:

  1. Merk, desain, dan bahan tentunya
  2. Fitur kecepatan kipas yang mampu diatur sesuai dengan keinginan user
  3. Jumlah Fan
  4. Fan life (umur kipas)

Oleh karena pertimbangan harga pada saat gue mau beli nih produk bajetnya >300rb, maka gue pilih produk besutan Cooler Master, Notepal Infinite.

PA170239

Notepal Infinite dibungkus dengan alumunium dan plastik, memiliki bobot 700gram, mampu digunakan untuk laptop dari 12”-17”, memiliki 3 pengaturan kipas, 50,000 jam fan life (lama banget yahh) dan menggunakan koneksi USB sebagai powernya. Spek lengkapnya seperti terlihat pada gambar dibawah ini.

PA170251

Lalu dibawah ini ketika Notepal Infinite telah diintegrasikan dengan notebook gue.

PA170255

Tampak Samping

PA170257

Tampak Belakang

Lalu bagaimana dengan kinerjanya? gue mencoba untuk endurance perangkat ini selama 30 menit dan dalam keadaan 17% full load. Notebook gue ternyata menghasilkan panas hingga 62 derajat celcius untuk CPU dan 47 derajat untuk Harddisknya.

Suhu normal

Kemudian gue nyalain notebook coolernya lalu gue biarkan selama 30 menit. Hasilnya cukup memuaskan, yaitu suhu CPU turun hingga 59 derajat celcius. Sedangkan untuk harddisk hanya turun 1 derajat saja .

Suhu dibawah normal

Kesimpulan dari segi appereance adalah casing Notepal Infinite yang dilapisi alumunium membuat kesan futuristik dan elegan meskipun masih ada beberapa bagian yang terkesan klasik karena dibungkus dengan plastik. Segi performance dapat terjawab dengan hasil yang sudah diujicobakan pada notebook gue, yaitu suhu mampu diturunkan hingga 3–4 derajat (meskipun vendor memberikan statemen bahwa produk ini mampu menurunkan suhu hingga 17 derajat.

Pada dasarnya semua notebook cooler mampu menghasilkan kinerja yang optimal apabila suhu ruangannya lebih dingin daripada suhu notebooknya. Sebaliknya jika suhu ruangan lebih panas daripada suhu notebooknya, bukan tidak mustahil hasil yang didapatkan akan mengecewakan.