Baca: Bukan Point of Sales

Kapan kali terakhir Gue melakukan posting? *Pura-pura lupa*

Rasanya produktifitas Gue sudah mengalami degradasi akut, seakut-akutnya degradasi, bahkan hampir mati. Meskipun sudah menggunakan fitur reminder by WordPress untuk mencapai goal satu posting per-minggu namun tetap saja kemalasan itu terus menggerogoti hasrat untuk membuat posting. Huh.. kalau sudah seperti ini baru sadar kalau ketinggalan banyak pengetahuan yang harus dibagi deh.

By the way, Gue baru saja menerima paket kiriman dari luar negeri, tepatnya dari Kolumbia *Bener nggak yah tulisannya?* Paket ini berisi alat untuk mengobati penyakit sinus. Beberapa bulan yang lalu Gue baru selesai melakukan operasi FESS karena ada gangguan pada saluran pernafasan Gue. Awalnya Gue kira bakalan dibelah nih hidung, namun ternyata berkat kecanggihan teknologi saat ini operasi kompleks pun dapat dilakukan dengan menggunakan alat yang berukuran mikro sehingga tidak diperlukan adanya penyayatan di bagian yang ingin dioperasi.

Oke, skip over dulu mengenai operasi yang telah Gue alami.

Pasca operasi dokter memang menganjurkan Gue menggunakan cairan pembersih hidung atau dalam bahasa kedokteran disebut Nasal. Karena bentuknya adalah cairan yang harus disemprotkan ke lubang hidung makanya namanya Nasal Spray. Nah, Gue pakai nasal spray setiap hari, pagi, siang dan malam. Pada awalnya sih belum berasa ‘mahalnya’ menggunakan alat ini. Tapi kok lama-lama perasaan mengganggu dompet juga nih. Harganya bisa sampai 150 ribu per botol untuk pemakaian 150 semprot. Dosis dokter mengatakan Gue harus menyemprot dua kali untuk satu lubang hidung dalam tiga kali pemakaian sehari. Artinya dalam sehari Gue menyemprot kedua lubang hidung 12 kali dan dalam waktu 12 hari sudah habis. Lumayan juga kan?

Beberapa bulan lalu gue nonton acara talkshow kedokteran di situ dibahas metode untuk membersihkan lubang hidung. Yaitu menggunakan suntikan besar (yang 40 cc) kemudian diisi air hangat dicampur sedikit garam. Well, setidaknya menurut Gue bisa menggantikan fungsi nasal spray. Daripada beli melulu sebulan bisa sampai 300 ribuan, lebih baik Gue beli suntikan itu aja. Lebih hemat, toh?

Singkat cerita tiba dimana Gue harus konsul pasca operasi. Gue ceritakan mengenai acara yang Gue tonton tempo hari. Si dokter pun memang menyarankan menggunakan alat tersebut tapi tetap pada dosisnya. Gue pun menceritakan niat untuk membeli alat khusus (bukan suntikan) untuk membersihkan hidung, namanya Nicer Neti / Neti Pot (bisa lihat di Google). Harganya memang cukup mahal $62 (2 botol + refill kit) plus ongkir ke Indonesia $25 –__–. So, akhirnya dokter memberikan resep menggunakan suntikan 20 cc dan infus sodium chlorida sembari menunggu barang yang dipesan datang.

Selang sebulan lebih penantian dengan penuh rasa kecemasan akhirnya barang yang Gue pesan sampai juga. Meskipun awalnya hanya selembar kertas yang sampai. Petugas pos yang datang ke rumah hanya memberikan kertas berisikan informasi bahwa barang kita sudah sampai di Indonesia dan dapat diambil di kantor pos besar terdekat dari domisili kita. Loh, kok bisa sampai ke kantor pos dulu bukan langsung ke rumah penerima? Um.. ternyata aturan pengiriman barang dari luar negeri itu memang ketat sepertinya, belum lagi kena pajak import, repacking dll. Syukur kalau barang kita selamat sehat wal’afiat karena beberapa kasus memang pernah Gue dengar kalau banyak ‘tikus’ entah di bagian B* atau P*S yang iseng ngutak-atik barang-barang kita.

Esoknya Gue datang ke kantor pos besar di daerah jakarta selatan karena kebetulan barang yang dipesan menggunakan alamat rumah mertua Gue di sana. Begitu sampai Gue langsung menanyakan ke tukang parkir di mana lokasi tempat pengambilan barang dari luar negeri. “Oh, bapak ke bagian divisi paket, pak”, ujar tukang parkir. Langsung Gue meluncur ke TKP dan bertemu salah satu pegawai di sana. Tak sulit memang untuk mengambil barang hanya tinggal melampirkan surat yang diberikan oleh petugas pos tempo hari beserta kartu indentitas. Ternyata barang yang Gue pesan kena pajak Bea masuk sebesar tujuh ribu rupiah. Nominal ini tergolong murah karena Gue pernah dapat info dari orang kantor Gue yang memang menangani impor barang katanya untuk barang impor kategori personal dengan haraga di atas $50 dikenankan pajak berapa persen gitu (gue lupa). Nah, masih menurut dia itu mengapa banyak para pedagang di Indonesia yang impor barang tapi sebelumnya sudah kongkalikong dengan penjual supaya invoice yang dilampirkan dibuat seolah-olah harga di bawah $50 sehingga pajak yang dikenakan tidak besar. Namun, itu biasanya buat pembelian yang bukan dalam jumlah besar dan terus-menerus. Karena kalau pola pembelian barangnya sudah kelihatan sama B* pasti bakal ketahuan kalau si importir mainin harga beli. Tapi kalau transaksi jual-beli antar perusahaan jangan harap bisa manipulasi pajak, soalnya aturan dari luar negeri dengar-dengar sih strict abis. Sekali ketahuan manipulasi entah itu transaksi, pajak atau invoice bakal di-blacklist dari semua jasa pengiriman di sana.

Gue pakai jasa pengiriman USPS ketika mengirima barang karena memang dari segi harga tergolong murah dibandingkan UPS atau FedEx. Bedanya kalau USPS statusnya seperti kantor pos di sini lah yang artinya milik pemerintah punya. Sedangkan kalau UPS/Fedex memang milik swasta punya. Secara proses USPS bekerjasama dengan kantor pos setempat (di tempat tujuan) untuk melakukan pengiriman. Sedangkan kalau UPS/FedEx menggunakan armada sendiri untuk mengirim sampai ke alamat tujuan. Itulah sebabnya mengapa harga yang mereka tawarkan jauh lebih mahal dibandingkan yang lain.

Ketika barang sudah mulai dikirim dari tempat asal, US, Columbia mereka melakukan packing yang sangat rapih. Namun jangan heran jika menemukan barang Anda sudah dalam keadaan tidak segel karena itu merupakan bagian dari tugas B* melakukan pengecekan barang. Apakah barang termasuk kategori ‘dangerous goods’, barang kena impor khusus atau bahkan barang illegal. Jika barang Anda termasuk tiga kategori tersebut bersiaplah untuk dilakukan interogasi dari pihak B* atau P*S. USPS sendiri memiliki fitur tracking yang cukup bagus buat layanan tertentu. Kalau cuma paket biasa jangan harap mendapatkan fitur tracking dengan detail.

CameraZOOM-20140215103719042

Barang dibongkar oleh B* untuk memastikan barang sesuai dengan yang tertulis dalam dokumen dan bukan termasuk kategori barang berbahaya juga ilegal.

Saran Gue buat yang mau pesan barang dari luar negeri adalah pastikan penjual adalah valid seller. Jangan sampai kita tergiur dengan harga murah yang ditawarkan oleh penjual lalu melakukan transaksi. Alih-alih barang sampai justru malah rugi bandar. Kedua pastikan barang yang kita pesan adalah barang resmi dan tidak berbahaya supaya tidak kena jalur merah di bagian Bea Cukai. Ketiga gunakan jasa pengiriman yang memiliki reputasi baik dan punya armada sendiri di tiap negara sehingga kita tidak perlu pusing tracking dan datang ke kantor pos karena barang kita akan langsung dikirim ke rumah kita. Ini untuk meminimalisir barang kita dibongkar oleh pihak ketiga dan tentunya meminimalisir kehilangan barang. Biasanya beban pajak juga dikenakan pada saat ingin melakukan pengiriman jika menggunakan jasa pengiriman jenis ini.

Btw, Happy belated Valentine day 🙂