Yeah, finally arrived in 2015!

Tahun baru, resolusi baru, dan tentu maunya pekerjaan baru juga 😀

Sungguh ironis. Sebenarnya gue sudah mulai jenuh menjadi karyawan. Kenapa? coba bayangkan rutinitas yang membosankan ini -> Bangun pagi-pagi setiap hari, mandi dan sarapan sambil masih menahan kantuk karena kurang tidur, lanjut berpacu dengan waktu melawan kemacetan disana-sini, belum lagi apabila ketemu sama pengendara yang seenaknya pakai jalan seolah-olah punya nenek moyangnya. Sakitnya tuh disiniii! #SambilNunjukHati.

Beberapa bulan ini gue selalu dibayangi oleh rasa penasaran untuk membangun sebuah lapangan pekerjaan untuk orang banyak, mempekerjakan teman-teman yang belum mendapatkan job, berbagi hasil dengan para investor dan tentunya mendapatkan pengalaman yang baru sebagai entrepreneur.

Beberapa kali coba diskusi dengan teman-teman membahas bisnis apa yang lagi trend saat ini dan ke depannya bisa bertahan cukup lama tetapi hasilnya hanya sebuah wacana. Tidak ada keinginan dan niat yang kuat membangun usaha itu menjadi musuh utama mereka. Padahal kenyataannya meskipun kita sudah memiliki niat yang kuat namun tidak sama sekali mengimplementasikan bisnis kita itu artinya nihil hasil. Jadi ingat tayangan program Hitam Putih, di situ Deddy Corbuzier bercerita pernah Bob Sadino ditanya oleh seseorang, “Pak Bob, bisnis apa yang paling bagus?”, Pak Bob menjawab dengan cepat, “Bisnis yang paling bagus?! Bisnis yang paling bagus adalah bisnis yang langsung dijalankan, bukan malah ditanya-tanya!”. Nah dari situ kita bisa ambil kesimpulan bahwa sebuah bisnis tidak akan berguna bila hanya disimpan di dalam otak. Bisnis perlu dilakukan dan dijalani dengan sungguh-sungguh. Dan ingat bahwa seorang pengusaha bisnis harus terlibat langsung dalam manajemen bisnisnya bukan mengandalkan orang lain. Karena dari terjun langsung itulah kita dapat belajar bagaimana cara mengelola bisnis dengan baik; belajar dari kegagalan, melihat peluang, mencari inovasi dan mengambil sebuah keputusan.

So, let’s start doing our business!