MELBOURNE – Sebuah scanner keamanan berinovasi baru direncanakan akan diuji coba di Melbourne Airport. Diklaim alat pemindai ini akan membawa definisi baru terhadap kata ‘transparansi’ karena bisa menembus pakaian seseorang.

Adalah Rapiscan, alat pemindai yang disebut-sebut mampu menampilkan gambar seluruh tubuh manusia yang tak eksplisit terlihat dengan jelas. Uji coba scanner fenomenal ini akan dipimpin oleh pihak berwenang yang menangani terminal domestik Adelaide dan Sidney pada bulan depan mendatang. Namun tetap memberikan hak bagi pengunjung untuk memilih dipindai atau tidak.

Demi kenyamanan pengunjung, Rapiscan nantinya akan dibedakan menurut jenis kelamin, dan pengawas alat pemindai juga tidak tahu menahu siapa yang sedang berada dalam proses pemindaian dengan mengaburkan wajahnya. Hal ini bertujuan untuk menjaga privasi seseorang yang dipindai sehingga diharapkan tidak akan ada masalah di kemudian hari.

“Hasil gambar dari Rapiscan bukanlah seperti foto orang telanjang, namun lebih menyerupai sketsa sebuah tubuh. Walaupun begitu, alat kelamin dan buah dada tetap bisa terlihat,” papar acting director dari the Office of Airport Security, George Brenan dalam keterangannya yang dikutip dari Nine MSN Rabu (15/10/2008).

Selain memperkenalkan Rapiscan, teknologi yang dalam waktu dekat ini akan diuji coba adalah pemindai tas jinjing yang dijanjikan bakal jauh lebih efisien untuk menyingkap benda-benda berbahaya seperti bahan peledak. Dan sebuah alat pemindai yang bisa mendeteksi komponen berbentuk gel dan cairan yang bisa dikonversi menjadi peledak. Uji coba yang direncanakan akan berlangsung selama enam minggu tersebut nantinya akan menjadi penentu penggantian alat pemindai yang sudah umum digunakan di berbagai airport.

Sebagai informasi, Rapiscan dilaporkan mempunyai tingkat radiasi lebih rendah dibanding alat pemindai lainnya. Untuk perbandingan, radiasi dari Rapiscan lebih rendah 400 kali dibanding radiasi dari sinar X di rumah sakit. Dengan begitu, seseorang bisa dipindai sebanyak 10.000 kali dalam setahun agar tidak melewati batas aman radiasi yang direkomendasikan.